setelah melakukan survey lokasi selanjutnya dilakukan pengukuran lahan dan pengecekan tanam tumbuh penduduk Guntung, oleh tim dari Pertamina badan pertanahan Agraria Kabupaten Kutai dengan selesainya pengukuran dan pengecekan tanam tumbuh yang ada di lahan tersebut kemudian dilanjutkan dengan pembayaran ganti rugi pembebasan lahan dan tanam tumbuh oleh Pertamina melalui pemerintah kecamatan Bontang dilakukanlah pembebasan /ganti rugi tanah kepada penduduk Guntung pada tahun 1974 dengan ganti rugi Rp 10,- Rp 30,- dan Rp 50,-per meter , dan pola kehidupan masyarakat Guntung pun berubah biasanya rata-rata adalah petani kemudian sebagian mulai bekerja pada PT.KRS. yang melakukan perintisan Lokasi hutan bakau maupun pembuatan camp bagi karyawan. namun pada tahun 1975 aktipitas perusahaan mengalami perubahan kegiatan karyawan terhenti sampai pada tahun 1976 proyek yang semula dikelola Pertamina beralih ke Perindustrian dan pada tahun 1978 pekerjaan dimulai berlanjut maka pada tahun 1979 pembangunan pabrik di laksanakan oleh kontraktor dari Inggris bernama Lumus, CO.LTD. ini lah awal bertambahnya penduduk Guntung yang semula hanya di huni oleh penduduk pribumi ber etnis Kutai menjadi berpenduduk bermacam suku yang datang dan menyewa rumah rumah penduduk Guntung.dengan masuknya proyek proyek pembangunan PT.Pupuk Kaltim di Kota Bontang maka dengan perlahan penduduk di daerah guntung semakin menjadi banayak dan kehidupan mulai berubah menjadi meningakat sampai sekarang tidak sedikit putra daereh guntung yang telah bekerja di perusahaan di Pupuk kaltim juga anak perusahaan nya.
Kamis
HADIRNYA PERUSAHAAN DI GUNTUNG
setelah melakukan survey lokasi selanjutnya dilakukan pengukuran lahan dan pengecekan tanam tumbuh penduduk Guntung, oleh tim dari Pertamina badan pertanahan Agraria Kabupaten Kutai dengan selesainya pengukuran dan pengecekan tanam tumbuh yang ada di lahan tersebut kemudian dilanjutkan dengan pembayaran ganti rugi pembebasan lahan dan tanam tumbuh oleh Pertamina melalui pemerintah kecamatan Bontang dilakukanlah pembebasan /ganti rugi tanah kepada penduduk Guntung pada tahun 1974 dengan ganti rugi Rp 10,- Rp 30,- dan Rp 50,-per meter , dan pola kehidupan masyarakat Guntung pun berubah biasanya rata-rata adalah petani kemudian sebagian mulai bekerja pada PT.KRS. yang melakukan perintisan Lokasi hutan bakau maupun pembuatan camp bagi karyawan. namun pada tahun 1975 aktipitas perusahaan mengalami perubahan kegiatan karyawan terhenti sampai pada tahun 1976 proyek yang semula dikelola Pertamina beralih ke Perindustrian dan pada tahun 1978 pekerjaan dimulai berlanjut maka pada tahun 1979 pembangunan pabrik di laksanakan oleh kontraktor dari Inggris bernama Lumus, CO.LTD. ini lah awal bertambahnya penduduk Guntung yang semula hanya di huni oleh penduduk pribumi ber etnis Kutai menjadi berpenduduk bermacam suku yang datang dan menyewa rumah rumah penduduk Guntung.dengan masuknya proyek proyek pembangunan PT.Pupuk Kaltim di Kota Bontang maka dengan perlahan penduduk di daerah guntung semakin menjadi banayak dan kehidupan mulai berubah menjadi meningakat sampai sekarang tidak sedikit putra daereh guntung yang telah bekerja di perusahaan di Pupuk kaltim juga anak perusahaan nya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Bagus Lah KalO beGitU.. salam kenal sob..
BalasHapusSlam Kenal Sob
BalasHapusAlternatif yang sangat Bagus yg menjadikan Putra daerah Bekerja sebagaimana Mestinya...Untuk daerah saya Wilayah Driyorejo Gresik,Mayoritas Penduduk Bekerja sebagai Buruh Pabrik karena Areal merupakan kawasan Industri...
BalasHapus