Jumat

PERKEMBANGAN GUNTUNG

Awal Berkembangnya Guntung
 

Sebelum kita melihat perkembang Guntung di daerah Bontang selanjutnya mari kita tengok yang disebut Kampung Guntung atau Desa guntung  Dulunya dan masih dapat kita saksikan lokasinya hingga saat ini yang meliputi :

1. Guntung Tepian:
Terbentang dari Handel yaitu tanah Ulayat masyarakat Kutai di Guntung yang merupakan milik bersama masyarakat yang dibangun untuk penanaman padi dan hasil panennya sebagai Lumbung padi Kampung Guntung sampai jalan sekolahan hinggan jembatan.

Minggu

MASA PEMBANGUNAN GUNTUNG



Pembangunan Guntung

Dibangunnya suatu perkampungan tidak lepas dari para tokoh yang mula-mula mebangun demikian juga halnya dengan kampung Guntung yang dibangun oleh para tokoh dari kampung Lempake, Kanibungan  dan  Pakuaji yang semua lahir berasal dari kota Bontang

Senin

Kehidupan Sosial Penduduk Guntung masa lalu


Unuk memenuhi kebutuhan hidup penduduk baik sebelum maupun sesudah bermukim di Guntung,  warga Kutai hanya mengandalkan dari hasil alam yang ada di sekitarnya misalnya untuk menghasilkan pangan berupa beras mereka menanam padi disawah dan ladang selain itu juga menam jagung dan ubi kemudian  membuat tepung sagu yang dihasilkan dari pohon rumbia yang banyak tumbuh subur di sekitar perkampungan penduduk, untuk kebutuhan akan sayur mayur mereka menanam sendiri dikebun kebun mereka dan sebagian lagi telah tersedia tumbuh tampa ditanam sedangkan untuk kebutuhan akan gula mereka menyadap air dari pohon enau sebagai bahan baku yang selanjutnya  diolah menjadi gula merah yang dapat diminum bersama kopi tumbuk dari hasil tanaman biji kopi,untuk kebutuhan  ikan sebagai lauk mereka menagkapnya mengunakan alat terbuat dari bambu yang dianyam dengan rotan yang disebut bubuh, bubuh ini direndam dalam sungai sebagai alat penagkap ikan, kemudian untuk kebutuhan  daging hewan cukup hanya dengan memasang jerat atau jipah berupa alat jebakan tradisional atau melakukan  perburuan dengan alat sumpit maupun  tombak sedangkan sebagai lampu penerangan mereka mengunakan lilin yang dihasilkan dari sarang lebah madu dan getah damar begitu pula  untuk memasak mereka mengunakan kayu sebagi bahan bakarnya, dan usaha-usaha yang mempunyai nilai ekonomis bagi penduduk yaitu mempunyai usaha sarang burung wallet dari goa batu, getah pohon damar, madu dari sarang lebah, pembuatan atap sirap dari kayu ulin, pembuatan bahan untuk pembuatan kapal kayu sebagian lagi ada yang sebagai pengrajin yang memproduksi  perahu, ada pula yang menjadi pandai besi untuk pembuatan mandau senjata khas kutai dan alat alat untuk berburu serta alat pertanian

PERPINDAHAN PENDUDUK KUTAI DARI LEMPAKE KE GUNTUNG

Perpindahan penduduk Kutai ke kampung Guntung diawali dari Kampung Lempake (sekarang Km 2 termasuk dalam wilayah Kelurahan Loktuan) yang dibuka dua keluarga yang bernama Tada’ Bin Muhammad bersama istrinya bernama Sa’diah dan seorang lagi bernama Rembang bersama istrinya bernama Rinting Beliau ini lah yang pertama kali membuka dan bermukim di kampung lempake sejak penghujung abad 17 M, di beri nama lempake karena daerah tersebut banyak terdapat tumbuhan bambu kecil dan tipis orang Kutai menyebutnya buluh Lempake, dan Orang yang bernama Tada dan bernama Rembang ini merupakan bagian dari rombongan kecil yang mengemban misi menjaga perbatasan Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura di pesisir selat makasar yang berasal dari penduduk kampung Panji Tenggarong ibu kota Kutai Kartanegara.